twitter


Bandung - Pemkot mewaspadai gerakan cuci otak dan ajaran melenceng Negara Islam Indonesia (NII) di Bandung. Guna mengantisipasinya, Pemkot Bandung bakal berkoordinasi dengan jaringan intelejen daerah serta aparat wilayah yakni Camat hingga Lurah.


Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda kepada wartawan di kawasan kegiatan Car Free Day (CFD) Dago, Kota Bandung, Minggu (24/4/2011).

"Kami meminta agar kegiatan siskamling terus dilakukan. Wajib lapor 1x24 jam harus diberlakukan di wilayah masing-masing," ujarnya.

Selain itu, sambung Ayi, pihaknya bakal juga berkoordinasi dengan kalangan kampus di Kota Bandung yang disinyalir menjadi sasaran para pelaku cuci otak. Meski begitu, Ayi mengatakan, saat ini belum memperoleh kabar kalau di Bandung ada korban cuci otak atau NII.

"Saya belum dapat laporan soal korban. Tapi tetap harus dicegah dan diwaspadai. Saya belum tahu aktivitas di kampus jika dianggap sebagai tempat penyebaran. Mungkin itu oknum mahasiswa dan Masyarakat," jelas Ayi.

Ia menganggap ajaran dan gerakan menyimpang dari koridor Islam itu disebabkan pemahaman agama yang kurang dipahami. Masyarakat diminta membentengi diri dengan pendidikan agama yang dimulai sejak dini dalam lingkungan keluarga.

"Pemahaman agama yang keliru itu akan menyebabkan penyimpangan. Misalnya, pemahaman jihad disalah artikan," tutup Ayi.


2 komentar:

  1. gerakan NII yang muncul sekarang memiliki pandangan imajiner bahwa mereka menginginkan suatu negara yang memiliki dasar negara dan undang-undang Syariat Islam sehingga dari pemikiran tersebut muncul sikap untuk menghalalkan segala cara. trus bagaimana kita mewaspadai gerakan ini yang menggunakan cuci otak sebagai tombaknya?

  1. menurut saya, yah kita jalani keagamaan kita sesuai aturan dan tidak menyimpang dari pedomannya... NII dibentuk berdalihkan islam, tapi apakah islam seperti itu??? mendirikan negara di dalam negara.....

Posting Komentar